makalah radar pengertian, komponen, prinsip, cara kerja dan manfaat
MAKALAH FISIKA
RADAR ( Radio
Detection and Ranging )

Disusun Oleh:
Fadhilah R
Budiono
Helvy Nauroh
Nadzifah
Ibrohim Farrosulloh
Althof
Nadya
Salsabila Haqqoni
Syafadilla
Rianno Putra
Viccy Yuda
Purnama
XII MIA 5
SMA
Negeri 2 CIBINONG
Jl.Karadenan No. 05 Cibinong Bogor 16913
Jawa Barat. Telp/Fax.
(0251) 8654 347 Website : www.sman2cibinong.sch.id
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan
ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah kami yang berjudul “RADAR (RADIO
DETECTION AND RANGING)”.
Semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca khususnya para siswa siswi SMA Negeri 2 Cibinong. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Bogor, Agustus 2017
Penyusun
Sejarah Penemuan Radar
Seorang ahli fisika
Inggris bernama James Clerk Maxwell mengembangkan dasar-dasar teori
tentang elektromagnetik pada tahun 1865. Setahun kemudian, seorang
ahli fisika asal Jerman bernama Heinrich Rudolf Hertz berhasil
membuktikan teori Maxwell mengenai gelombang elektromagnetik dengan menemukan
gelombang elektromagnetik itu sendiri.
Pendeteksian keberadaan
suatu benda dengan menggunakan gelombang elektromagnetik pertama kali
diterapkan oleh Christian Hülsmeyer pada tahun 1904. Bentuk nyata
dari pendeteksian itu dilakukan dengan memperlihatkan kebolehan gelombang
elektromagnetik dalam mendeteksi kehadiran suatu kapal pada cuaca yang
berkabut tebal. Namun di kala itu, pendeteksian belum sampai pada kemampuan
mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun 1930.
Pada tahun 1921, Albert Wallace Hull menemukan magnetron sebagai tabung pemancar sinyal/transmitter yang efisien. Kemudian transmitter berhasil ditempatkan pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk pertama kalinya secara berturut-turut oleh A. H. Taylor dan L. C. Young pada tahun 1922 dan L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat pada tahun 1930.
Istilah radar sendiri
pertama kali digunakan pada tahun 1941, menggantikan istilah dari singkatan
Inggris RDF (Radio Directon Finding), namun perkembangan radar itu sendiri
sudah mulai banyak dikembangkan sebelum Perang Dunia II oleh ilmuwan dari
Amerika, Jerman, Prancis dan Inggris. Dari sekian banyak ilmuwan, yang paling
berperan penting dalam pengembangan radar adalah Robert
Watson-Watt asal Skotlandia, yang mulai melakukan penelitiannya mengenai
cikal bakal radar pada tahun 1915. Pada tahun 1920-an, ia bergabung dengan
bagian radio National Physical Laboratory. Di tempat ini, ia mempelajari dan
mengembangkan peralatan navigasi dan juga menara radio.
Watson-Watt menjadi
salah satu orang yang ditunjuk dan diberikan kebebasan penuh oleh Kementrian
Udara dan Kementrian Produksi Pesawat Terbang untuk mengembangkan radar.
Watson-Watt kemudian menciptakan radar yang dapat mendeteksi pesawat terbang
yang sedang mendekat dari jarak 40 mil (sekitar 64 km). Dua tahun
berikutnya, Inggris memiliki jaringan stasiun radar yang berfungsi untuk
melindungi pantainya.
Pada awalnya, radar
memiliki kekurangan, yakni gelombang elektromagnetik yang dipancarkannya
terpancar di dalam gelombang yang tidak terputus-putus. Hal ini
menyebabkan radar mampu mendeteksi kehadiran suatu benda, namun tidak pada
lokasi yang tepat. Terobosan pun akhirnya terjadi pada tahun 1936 dengan
pengembangan radar berdenyut (pulsed). Dengan radar ini, sinyal diputus secara
berirama sehingga memungkinkan untuk mengukur antara gema untuk
mengetahui kecepatan dan arah yang tepat sehingga dapat mengenai target.
Sementara itu,
terobosan yang paling signifikan terjadi pada tahun 1939 dengan ditemukannya
pemancar gelombang mikro berkekuatan tinggi. Keunggulan dari pemancar
ini adalah ketepatannya dalam mendeteksi keberadaan sasaran, tidak peduli dalam
keadaan cuaca apapun. Keunggulan lainnya adalah bahwa gelombang ini dapat
ditangkap menggunakan antena yang lebih kecil, sehingga radar dapat
dipasang di pesawat terbang dan benda-benda lainnya.
Hal ini yang pada
akhirnya membuat Inggris menjadi lebih unggul dibandingkan negara-negara
lainnya di dunia. Pada tahun-tahun berikutnya, sistem radar berkembang lebih
pesat lagi, baik dalam hal tingkat resolusi dan portabilitas yang
lebih tinggi, maupun dalam hal peningkatan kemampuan sistem radar itu sendiri sebagai
pertahanan militer.
Pengertian Radar
Radar adalah singkatan
dari Radio Direction And (Radio) Raging. Sesuai dengan namanya radar digunakan
untuk mendeteksi posisi pesawat yang dinyatakan dengan arah atau azimuth yang
mengacu pada arah Utara dan pada jarak (range) tertentu dari antena.Radar
bekerja dengan menggunakan gelombang radio yang dipantukan dari permukaan
objek.
Radar menghasilkan
sinyal energi elektromagnetik yang difokuskan oleh antenna dan ditransmisikan
ke atmosfer. Benda yang berada dalam alur sinyal elektromagnetik ini yang
disebut objek, menyebarkan energi elektromagnetik tersebut. Sebagian dari
energi elektromagnetik tersebut disebarkan kembali ke arah radar. Antena
penerima yang biasanya juga antenna pemancar menangkap sebaran balik tersebut
dan memasukkannya ke alat yang disebut receiver.Sedangkan alat pendeteksi
konvensional, radar atau kepanjangannya Radio Detection and Ranging,
menggunakan gelombang radio untuk pendeteksian. Jika gelombang yang dipancarkan
mengenai benda (dalam hal ini adalah pesawat) akan berbalik arah, dan waktu
yang diperlukan untuk kembali lewat alat penerima dapat mengetahui informasi
jarak, kecepatan, arah, dan ketinggian.
Perkembangan radar
menambah peralatan baru yang bernama SSR (Secondary Surveillance Radar) sebagai
pelengkap radar (Primary Surveillance Radar). SSR merupakan penemuan militer
yang bernama IFF (Identification Friend or Foe). Cara kerjanya setiap kali
radar melakukan “sapuan” gelombang maka disaat itu juga sinyal berfrekuensi
tinggi akan dipancarkan. Sinyal ini diterima oleh transponder di pesawat dan
akan memancarkan sinyal untuk dikembalikan ke stasiun radar darat. Ini akan
memberikankeakuratan terhadap lokasi pesawat daripada hanya mengandalkan
gelombang radar semata. Ketika kita menggunakan radar, kita pasti ingin
mencapai salah satu dari tiga hal dibawah ini:
1.
Mendeteksi kehadiran sebuah objek dari jarak jauh. Umumnya objek tersebut
bergerak, seperti pesawat terbang. Tapi radar juga bisa digunakan
mendeteksi objek-objekyang terkubur di dalam tanah. Dalam beberapa kasus, radar
bisa mengenali tipe pesawatyang dideteksinya.
2. Mendeteksi kecepatan sebuah objek.
3. Memetakan sesuatu, misalnya orbit satelit dan pesawat ruang angkasa.
2. Mendeteksi kecepatan sebuah objek.
3. Memetakan sesuatu, misalnya orbit satelit dan pesawat ruang angkasa.
Dalam
pesawat terbang pun sebenarnya penggunaan radar sangat signifikan. Dalam situs
Wikipedia disebutkan, pesawat peringatan dini(Airborne Early Warning -- AEW)
adalah sebuah system radar yang dibawa oleh sebuah
pesawat terbangyang dirancang untuk mendeteksi pesawat
terbanglain. Radar ini dapat membedakan antara pesawat terbang kawan dan
pesawat terbang musuh dari jarak jauh. Pesawat peringatan dini digunakan dalam
operasi penerbangan defensif maupun ofensif. Secara ofensif, sistem ini
bertugas untuk mengarahkan pesawat tempur ke targetnya. Secara defensif, sistem
bertugas untuk mengawasi serangan musuh.
Prinsip Kerja Radar
Prinsip Kerja Radar, sama halnya seperti
pada Echo (gema) dan Efek Doppler yang sering kita alami setiap hari.
1.
ECHO
(GEMA)
Echo adalah sesuatu
yang dialami sepanjang waktu. Jika kita berteriak ke dalam sumur atau jurang, maka
terjadi gema beberapa saat kemudian. Gema terjadi karena beberapa gelombang
suara dalam teriakan kita memantul kembali dari permukaan (baik air di dasar
sumur atau dinding) hingga ketelinga. Lamanya waktu antara saat berteriak
dan saat mendengar gema ditentukan oleh jarak antara kita dan permukaan yang
menciptakan echo.
2.
EFEK DOPPLER
Kita mungkin
mengalaminya setiap hari (seringkali tanpa disadari). Pergeseran Doppler
terjadi ketika suara yang dihasilkan atau terpantul dari benda yang bergerak.
Pergeseran Doppler dalam keadaan ekstrim menciptakan ledakan sonik.
Contohya, saat kita mendengar suara sirine ambulan mendekati kita yang sedang diam ditepi jalan suara sirine makin keras, namun setelah melewati kita maka suara sirine semakin mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine. Terdengar keras lemahnya suara yang didengar tersebut bisa dikatakan sebagai pergeseran doppler atau efek doppler.
Contohya, saat kita mendengar suara sirine ambulan mendekati kita yang sedang diam ditepi jalan suara sirine makin keras, namun setelah melewati kita maka suara sirine semakin mengecil seiring makin jauhnya jarak kita dengan mobil sirine. Terdengar keras lemahnya suara yang didengar tersebut bisa dikatakan sebagai pergeseran doppler atau efek doppler.
Kita dapat
menggabungkan echo dan pergeseran doppler dengan cara berikut. Katakanlah kita
mengirimkan suara keras ke arah mobil yang bergerak ke arah kita. Beberapa
gelombang suara akan terpental mobil (gema).
Karena mobil bergerak ke arah kita, namun gelombang suara akan
dikompresi. Oleh karena itu, suara gema akan memiliki jangkauan lebih tinggi dari
suara asli yang dikirim. Jika kita mengurangi pitch gema, kita dapat menentukan
seberapa cepat mobil bergerak.
Kita sudah tahu bahwa
suara gema dapat digunakan untuk menentukan seberapa jauh benda, dan kita
juga telah tahu bahwa kita dapat menggunakan pergeseran Doppler dari gema untuk
menentukan seberapa cepat benda/sesuatu yang terjadi. Oleh karena itu, hal ini
memungkinkan untuk menciptakan suara Radar atau disebut juga sonar. Kapal selam
dan kapal menggunakan sonar sepanjang waktu.
Bagaimana dengan radar yang khusus dirancang untuk
mendeteksi pesawat dalam penerbangan. Radar menyala dari pemancar dan dengan
intensitas tinggi dan frekuensi tinggi gelombang radio.
Ledakan radar ini berlangsung dalam hitungan mikrodetik. Radar kemudian
mematikan pemancar nya, kemudian menyalakan alat penerima danmendengarkan echo
yang dihasilkan. Radar mengukur waktu yang diperlukan untuk echo tiba, serta
pergeseran Doppler dari echo. Gelombang radio bergerak dengan kecepatan cahaya,
sekitar 1.000 meter per mikrodetik, sehingga jika Radar memiliki kecepatan
tinggi sehingga dapat mengukur jarak pesawat dengan sangat akurat. Menggunakan
peralatan pengolahan sinyal khusus, Radar juga dapat mengukur pergeseran
Doppler sangat akurat dan dapat menentukan kecepatanpesawat.
Prinsip
Pengoperasian Radar
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o – 40o. Ketika suatu benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam layar monitor/display.
Komponen- komponen Gelombang
Radar
Ada tiga komponen utama yang
tersusun di dalam sistem radar, yaitu antena, transmitter (pemancar sinyal) dan
receiver (penerima sinyal).
a.
Antena
Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antena reflektor berbentuk piring parabola yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang
berbentuk parabola. Antena radar memiliki du akutub (dwikutub). Input sinyal
yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array (bertingkat atau
bertahap). Ini merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan
kemudian diteruskan ke pusat sistem radar.
b.
Pemancar sinyal (transmitter)
Pada sistem radar, pemancar sinyal (transmitter) berfungsi untuk
memancarkan gelombang elektromagnetik melalui reflektor antena. Hal ini
dilakukan agar sinyal objek yang berada didaerah tangkapan radar dapat
dikenali. Pada umumnya, transmitter memiliki bandwidth dengan kapasitas yang besar. Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup
kuat, efisien, bisa dipercaya, ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu
berat, serta mudah dalam hal perawatannya.
c.
Penerima sinyal (receiver)
Pada sistem radar, penerima sinyal (receiver) berfungsi sebagai penerima
kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap
oleh radar melalui reflektor antena. Pada umumnya, receiver memiliki kemampuan
untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai dengan pendeteksian yang
diinginkan, dapat memperkuat sinyal objek yang lemah dan meneruskan sinyal
objek tersebut ke pemroses data dan sinyal (signal and data processor), dan kemudian
menampilkan gambarnya di layar monitor (display).
Selain tiga komponen di
atas, sistem radar juga terdiri dari beberapa komponen pendukung lainnya,
yaitu:
- Waveguide,
berfungsi sebagai penghubung antara antena dan transmitter.
- Duplexer,
berfungsi sebagai tempat pertukaran atau peralihan antara antena dan
penerima atau pemancar sinyal ketika antena digunakan dalam kedua situati
tersebut.
- Software,
merupakan suatu bagian elektronik yang berfungsi mengontrol kerja seluruh
perangkat dan antena ketika melakukan tugasnya masing-masing.
Sistem Kerja Gelombang Radar
Umumnya,
radar beroperasi dengan cara menyebarkan tenaga elektromagnetik terbatas di
dalam piringan antena. Tujuannya adalah untuk menangkap sinyal dari benda yang
melintas di daerah tangkapan antena yang bersudut 20o – 40o.
Ketika ada benda yang masuk ke dalam daerah tangkapan antena tersebut, maka
sinyal dari benda tersebut akan ditangkap dan diteruskan ke pusat sitem radar
untuk kemudian diproses sehingga benda tersebut nantinya akan tampak dalam
layar monitor/display. Berikut merupakan tahapan kerja Gelombang Radar.
Gambar 1 Cara
kerja radar
Sensor memancarkan gelombang
elektromagnetik ke target dan diterima kembali oleh sensor untuk menentukan
jarak (S).
Pengukuran jarak antara sensor dengan target menggunakan rumus :
S=
( c. Δt) : 2
c = Kecepatan
cahaya.
S = Jarak antara
sensor dengan target di permukaan bumi.
Δt = Waktu tempuh
gelombang elektromagnetik.
Manfaat gelombang Radar dalam
kehidupan sehari-hari
1. Wifi radar
Wifi radar adalah aplikasi
yang dirancang untuk ponsel Nokia s60v3 ataupun bisa juga dicoba di Nokia s60v5
sebagai aplikasi unuk mendeteksi keberadaan sinyal Wifi/Jaringan internet
melalui sambungan gelombang radio.Aplikasi Wifi Radar ini akan memberitahukan
dengan notifikasi suara jika aplikasi ini mendeteksi keberadaan Wifi,jadi
menurut saya cukup berguna bagi anda yang memilki ponsel ber-Wifi dan sering
menggunakan fasilitas Wifi jika berinternet.Anda tak perlu mencari sinyal Wifi
secara manual,tinggal mengaktifkan aplikasi Wifi Radar dan
mengoperasikannya,maka aplikasi Wifi Radar ini akan mendeteksi adanya sinyal
Wifi yang ditagkap oleh ponsel anda.
Wifi radar ini sanga
berguna bagi anda yang suka memanfaatkan fasilitas Wifi untuk internetan,karena
aplikasi ini akan memberitahukan adanya sinyal wifi di tempat yang sedang dilewati.Jika
anda tertarik untuk mencobanya silahkan download aplikasinya di bawah ini.
2. Cuaca
- Weather
Radar, merupakan jenis radar cuaca yang memiliki kemampuan untuk
mendeteksi intensitas curah hujan dan cuaca
buruk, misalnya badai.
- Wind
Profiler, merupakan jenis radar cuaca yang berguna untuk mendeteksi
kecepatan dan arah angin dengan
menggunakan gelombang suara (SODAR).
3. Militer
- Airborne
Early Warning (AEW), merupakan sebuah sistem radar yang berfungsi untuk
mendeteksi posisi dan keberadaan pesawat terbang lain. Sistem radar ini
biasanya dimanfaatkan untuk pertahanan dan penyerangan udara dalam dunia
militer.
- Radar
pemandu peluru kendali,
biasa digunakan oleh sejumlah pesawat tempur untuk mencapai sasaran/target
penembakan. Salah satu pesawat yang menggunakan jenis radar ini adalah
pesawat tempur Amerika Serikat F-14. Dengan memasang radar ini pada peluru
kendali udara (AIM-54 Phoenix), maka peluru kendali yang ditembakkan ke
udara itu (air-to-air missile) diharapkan dapat mencapai sasarannya dengan
tepat.
4. Kepolisian
Radar biasa dimanfaatkan
oleh kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor saat melaju di
jalan. Radar yang biasa digunakan untuk masalah ini adalah radar gun yang
berbentuk seperti pistol dan microdigicam radar.
5. Pelayaran
Dalam bidang pelayaran,
radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak
saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca
berkabut.
6. Penerbangan
Dalam bidang penerbangan,
penggunaan radar terlihat jelas pada pemakaian Air Traffic Control (ATC). Air
Traffic Control merupakan suatu kendali dalam pengaturan lalu lintas udara.
Tugasnya adalah untuk mengatur lalu lalang serta kelancaran lalu lintas udara
bagi setiap pesawat terbang yang akan lepas landas (take off), terbang di
udara, maupun yang akan mendarat (landing). ATC juga berfungsi untuk memberikan
layanan bantuan informasi bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi bandara yang dituju.
7. Secondary Surveillance Radar
(SSR) di Bandara Polon
Radar ada beberapa macam
dan yang umum digunakan di bandara udara adalah Primary Surveillance Radar
(PSR) dan Secondary Surveillance Radar (SSR).
Dengan radar SSR, yang
merupakan radar deteksi aktif dengan pesawat terpasang transponder, informasi
yang didapatkan lebih dari deteksi PSR, yaitu :
– jarak pesawat
– posisi pesawat
– kode pesawat
– ketinggian pesawat
– kecepatan pesawat
Izin copas
BalasHapusIzin copas. Terimakasih
BalasHapusizin copas ya
BalasHapusizin copas
BalasHapusizin copas
BalasHapusposting cara membuat radar gan
BalasHapusposting cara membuat radar gan
BalasHapusIzin Copas
BalasHapusizin copas kak mks
BalasHapus